Rabu, 27 Januari 2016

Komunikasi Organisasi



1.    Latar Belakang
Para ahli manajemen sumberdaya manusia menyebutkan, bahwa upaya meningkatkan produktivitas kerja sangat ditentukan oleh kemampuan manajemen dalam meningkatkan motivasi dan kemampuan sumberdaya manusia organisasi itu sendiri. Pendapat seperti itu didukung oleh keyakinan bahwa, tinggi rendahnya produktivitas kerja individu anggota organisasi ditentukan oleh motivasi dan kemampuan (Mejia, Balkin dan Cardy, 1998).
Inti dari semua upaya peningkatan produktivitas organisasi adalah terletak pada sampai sejauhmana seorang pemimpin mampu menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pemimpin. Oleh karena itu para pakar bersepakat bahwa inti dari manajemen (administrasi) adalah kepemimpinan.
Keberhasilan pemimpin dalam membina hubungan dengan seluruh anggota organisasi, tidak terlepas dari kemampuan pimpinan dalam membina komunikasi. Sehingga peran komunikasi yang dikembangkan oleh pimpinan akan berdampak pada pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu seorang pemimpin perlu memahami komunikasi dalam organisasi.
2.    Pengertian Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu.  Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi yang terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hirarkris antara yang satu lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan (Pace and Faules, 2002).
Struktur hubungan antara komunikasi organisasi terdiri dari pola interaksi antar anggota, siapa yang berbicara dan memberi pesan kepada siapa? Hal ini yang disebut dengan aliran informasi. Dasar pemikiran dari ide ini teori jaringan yang dapat diprediksikan antar komunikasi antar individu yang ada di dalam organisasi. Jelasnya dalam struktur komunikasi organisasi pasti terdapat struktur antar dependen dan interdependen, sehingga antar yang berhubungan dapat menjalankan jaringan komunikasi. Tapi dalam hal ini perlu ada aturan yang mengikat jaringan dalam menciptakan hubungan. Oleh sebab itu perlu ada pemahaman peran jabatan dalam komunikasi organisasi yang tercipta.
3.    Bentuk Komunikasi Dalam Organisasi
a)    Management Information System
Misalnya: dengan menggunakan computer, data, informasi.
b)   Telecomunication
Komunikasi dengan peralatan yang mana komunikator dan komunikan, tidak berhadapan langsung.
Misalnya: telepon, TV, e-mail, voice messaging, electronic bulletin board.
c)    Non-verbal communication
Pralinguistic, proxemics, kinesics, chronemics, olfaksi, tactile, artifactual.
d)   Interpersonal communication
Komunikasi yang terjadi antar individu.
e)    The organizational communication process
  - Instruksi atau komando
  - Laporan, pertanyaan, permintaan
  - Subsgroup dengan subsgroups
  - Staff
4.    Aspek - aspek Komunikasi Organisasi
Pace dan Faules (2002) mengatakan komunikasi organisasi meliputi beberapa aspek, yaitu :
A.       Peristiwa Komunikasi.
Berkaitan dengan seberapa jauh informasi diciptakan, ditampilkan, dan disebarkan ke seluruh bagian dalam organisasi. Dalam konteks komunikasi organisasi mengolah dan memproses informasi tersebut menurut Pace dan Faules (2002) ada lima faktor penting yang harus diperhatikan agar organisasi berjalan efektif. Ke lima faktor tersebut, yaitu : kualitas media informasi, aksesibilitas informasi, penyebaran informasi, beban informasi, dan ketepatan informasi.
B.       Iklim Komunikasi Organisasi.
Pace dan Faules (2002) mengatakan iklim komunikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi atas unsur-unsur organisasi dan pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap komunikasi. Pengaruh ini didefinisikan, disepakati, dikembangkan, dan dikokohkan secara berkesinambungan melalui interaksi dengan anggota organisasi lainnya.
Dalam melakukan interaksi, pimpinan organisasi sebagai seorang komunikator harus dapat memilih metode dan teknik komunikasi yang disesuaikan dengan situasi pada waktu komunikasi dilancarkan sehingga tercapai kepuasan atas komunikasi atau tercipta iklim komunikasi organisasi yang menyenangkan. Iklim komunikasi merupakan citra makro bagi organisasi.
C.       Kepuasan Komunikasi Organisasi.
Redding (dalam Pace dan Faules, 2002) mengungkapkan bahwa istilah kepuasan komunikasi digunakan untuk menyatakan keseluruhan tingkat kepuasan yang dirasakan pegawai dalam lingkungan total komunikasinya. Downs dan Hazzen (dalam Pace dan Faules, 2002) mengemukakan delapan dimensi kepuasan komunikasi yaitu sebagai berikut. Sejauhmana komunikasi dalam organisasi memotivasi dan merangsang para pegawai untuk memenuhi tujuan organisasi dan untuk berpihak kepada organisasi.
Sejauhmana para penyelia terbuka pada gagasan, mau mendengarkan dan menawarkan bimbingan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan. Sejauhmana pra individu menerima informasi tentang lingkungan kerja saat itu. Sejauhmana pertemuan-pertemuan diatur dengan baik, pengarahan tertulis singkat dan jelas, dan jumlah komunikasi, dalam organisasi cukup. Sejauhmana terjadinya desas-desus dan komunikasi horizontal yang cermat dan mengalir bebas. Sejauhmana informasi tentang organisasi sebagai suatu keseluruhan memadai. Sejauhmana para bawahan responsif terhadap komunikasi ke bawah dan memperkirakan kebutuhan penyelia. Sejauhmana pegawai merasa bahwa mereka mengetahui bagaimana mereka dinilai dan bagaimana kinerja mereka dihargai.
5.    Hambatan – hambatan dalam Komunikasi Organisasi
Pada umumnya, setiap peristiwa/proses komunikasi diharapkan dapat berjalan dengan baik, informasi yang disampaikan dapat diterima dengan tepat waktu, agar pihak penerima informasi dapat dengan segera memberikan respon terhadap isi berita yang diterimanya. Namun kenyataannya tidak selalu demikian, kadang-kadang tidak lancar.
Timbul gangguan-gangguan (noise), baik berupa gangguan lingkungan, gangguan fisik, gangguan bahasa, maupun gangguan-gangguan lainnya yang mugkin disebabkan oleh perbedaan latar belakang pihak pengirim dan penerima, sehingga dapat mengurangi keakuratan atau ketepatan pesan yang disampaikan.
Dari adanya gangguan-gangguan tersebut di atas, akan menimbulkan hal-hal sebagai berikut:
·        Berita yang dikomunikasikan tidak sampai atau terlambat sampai ketujuan.
·        Berita yang dikomunikasikan tidak dipahami oleh pihak penerima.
·        Penerima salah menafsirkan, dan akibat dari salah menafsirkan akan menyebabkan sipenerima salah dalam mengambil keputusan.
·        Berita tidak ditanggapi sebagai mana mestinya, atau bahkan tidak ditanggapi sama sekali.
Untuk menghindarkan dari gangguan-gangguan tersebut, baik pengirim maupun penerima informasi pada akhirnya harus memahami tanggung jawabnya masing-masing. Diantaranya yang merupakan tanggung jawab utama dari seorang pengirim/komunikator adalah: mengirim pesan dengan jelas, memilih channel/saluran/media yang cocok untuk mengirim pesan, meminta kejelasan bahwa pesan telah diterima dengan baik.

Daftar Pustaka :
R. Wayne Pace & Don F. Faules. 2002. Komunikasi organisasi: Strategi meningkatkan kinerja perusahaan. Jakarta : Rosdakarya.
Gomej. Mejia. Balkin. & Cardy. 1998. Manajemen personalia dan sumber daya manusia. Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Prehallindo

Kamis, 14 Januari 2016

Perencanaan Organisasi



PT. ARKA

PT. ARKA ini akan bergerak dibidang jasa, dimana jasa yang ditawarkan adalah untuk pembuatan aplikasi-aplikasi smartphone ataupun program-program untuk PC sesuai keinginan dan permintaan konsumen.
Dengan orang-orang handal dibidang IT dan Psikologi, PT. ARKA percaya bukan hanya aplikasi atau program yang berkualitas saja yang akan mereka beri kepada konsumennya, tetapi juga dapat mengerti dan nyaman digunakan konsumennya.
Tujuan dari PT. ARKA sendiri adalah untuk membantu orang-orang yang merasa kurang puas dengan aplikasi atau program yang ada dipasaran dan ingin memiliki aplikasi atau program yang sesuai keinginannya.

Berikut Visi dan Misi yang akan digunakan oleh PT. ARKA :

VISI
Menjadi satu-satunya perusahan yang menciptakan aplikasi untuk smartphone dan program untuk PC yang berkualitas dari sisi teknologi dan mengerti penggunanya dari sisi psikologis.
MISI
§  Berorientasi pada kenyamanan pengguna
§  Memberi keuntungan yang pantas sesuai harga
§  Menciptakan aplikasi atau program yang tidak biasa
§  Peduli terhadap kebutuhan pasar
§  Terus mengembangkan karyawan yang handal

Dengan Visi dan Misi yang demikian, PT. ARKA percaya akan menjadi perusahaan terbaik diantara pesaingnya.

Berikut Struktur Organisasi yang akan menjalankan PT. ARKA :

 
Demikian pengenalan singkat mengenai perencanaan organisasi dari PT. ARKA dengan tujuan, visi & misi dan strukturnya. Semoga bermanfaat..