"Bunuh
Diri" Massal di PT.FOXCONN - China
Waktu
peristiwa : 2010 di China
PT. FOXCONN merupakan perusahaan yang
memproduksi barang-barang eleketronik seperti, Apple, Nitendo, Sony dan HP.
Awal tahun 2010, dikejutkan dengan terjadinya bunuh diri yang dilakukan 18
orang pekerja. Bunuh diri massal
ini dilakukan dengan melompat dari atas puncak gedung perusahaan dengan 14
orang yang tewas.
Protes yang dilakukan pekerja pada bulan
Januari yakni dikarenakan manajer perusahaan memutuskan untuk menggeser sekitar
600 pekerja untuk lini produksi baru, membuat pembungkus computer Acer,
perusahaan asal Taiwan. “kami disuruh bekerja tanpa pelatihan apapun dan
dibayar sedikit demi sedikit” kata salah seorang pekerja memprotes yang tidak
meminta disebutkan namanya. “ jalur perakitan sangat cepat dan hanya satu hari
tangan kami semua telah lecet dan kulit ditangan kami menghitam, pabrik itu pun
sudah penuh debu dan tida ada yang bisa menahan” ujarnya menambahkan.
Beberapa laporan dari dalam pabrik
Foxconn telah menyarankan bahwa sementara perusahaan lebih maju daripada banyak
pesaingnya, dengan menggunakan gaya militer dan banyak para pekerja yang tidak
sanggup bertahan. Pabrik unggulan Foxconn di Longhua, sebanyak 5% dari pekerja
atau 24.000 orang pekerja berhenti.
“Karena kami tidak tahan, kami mogok”
kata pekerja itu. “ini bukan tentang uang, namun karena kami merasa tidak punya
pilihan. Pada awalnya, para manajer mengatakan siapa saja yang ingin berhenti
dapat bayaran satu bulan gaji sebagai kompensasi. Tapi kemudian mereka menarik
tawaran itu. Jadi kami pergi keatap dan mengancam bunuh diri massal”. Pekerja mengatakan bahwa
Foxconn awalnya menolak untuk bernegosiasi, tetapi bahwa para pekerja
diperlakukan cukup baik oleh polisi dan pasukan pemadam kebakaran. Para pekerja
akhirnya dibujuk turun setelah dua hari diatas pabrik berlantai tiga di Wuhan
oleh manajer Foxconn dan pejabat parta komunis China.
Seorang juru bicara Foxconn dikonfirmasi
tentang protes itu, dan mengatakan bahwa insiden itu “berhasil dan diselesaikan dengan damai setelah diskusi
antara pekerja, pejabat Foxconn lokal
dan perwakilan pemerintah daerah. Dia menambahkan bahwa 45 karyawan Foxconn telah
memilih untuk mengundurkan diri dan sisahnya telah kembali bekerja.
“kesejahteraan karyawan kami merupakan prioritas utama kami dan kami
berkomitmen untuk memastikan bahwa semua karyawan diperlakukan adil.” Katanya.
ANALISIS KASUS
Kasus ini membahas mengenai aksi protes
buruh salah satu pabrik di China yaitu PT.FOXCONN. Aksi protes ini ditunjukkan
dengan melakukan bunuh diri massal
yakni melompat dari atas puncak gedung perusahaan yang mengakibatkan 14 orang tewas. Penyebab dari aksi
tersebut dikarenakan tidak diperlakukan adil oleh perusahaan. Hal serupa juga
akan dilakukan kembali ketika pihak perusahaan memutuskan untuk menggeser 600
orang pekerjanya ke dalam lini produksi baru. Para pekerja merasa tidak nyaman
karena mereka diperlakukan seperti halnya kerja rodi. Dengan fasilitas serta
kondisi lingkungan kerja yang buruk, para pekerja dituntut untuk dapat
meyelsaikan pekerjaan untuk memenuhi target pemesanan. Hampir 24000 pekerja
mengundurkan diri, namun dengan dampak seperti ini membuat perusahaan lebih memerhatikan
pekerjanya dan menjadikan pekerja sebagai prioritas utama.
Berdasarkan kasus diatas menggambarkan
dampak psikologis yang mendalam oleh para pekerja. Yakni stress atau bahkan
depresi dikarenakan ketidakpuasan mereka terhadap fasilitas serta lingkungan
kerja. Seperti halnya identifikasi mengenai stress yang dilakukan oleh Kreitner
dan Kinici (2004) yakni bahwa stres merupakan respon adaptif yang dipengaruhi
oleh karakteristik individual dan atau proses psikologis yaitu akibat dari
tindakan, situasi, atau kejadian eksternal yang menyebabkan tuntutan fisik dan
atau psikologis terhadap seseorang. Sehingga menurunkan motivasi mereka dalam
bekerja, dan membuat mereka melakukan tindakan yang fatal seperti itu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi para buruh PT. Foxconn menjadi stress dan
melakukan hal nekat tersebut yaitu dikarenakan bertambahnya tanggung jawab
tanpa adanya penambahan upah atau gaji, sehingga mengakibatkan hubungan mereka
dengan atasan menjadi buruk (Palupi, 2003).
Selain itu juga dapat dikaitkan dengan
teori kebutuhan Masslow, para pekerja tidak dapat memenuhi kebutuhan hierarki
mereka, seperti halnya pengahargaan dan keamanan dalam bekerja. Pihak
perusahaan tidak memikirkan kesehatan bahkan keselamatan mereka dengan
lingkungan kerja yang baik. Sehingga membuat para pekerja merasa tidak
diperhatikan, mungkin mereka tidak sampai mengalami PHK namun perlakukan yang
mereka terima ditempat kerja tidaklah setimpal.
SOLUSI KASUS
Penyelesaiian
terhadap kasus ini ialah dengan merundingkan dan mendengarkan keluhan para
pekerja. Berdasarkan keluhan-keluhan tersebut maka perlu dilakukannya perbaikan
terutama pada lingkungan serta tata cara bekerja yang baik. Hal tersebut
dilakukan agar dapat memotivasi para pekerja dan membuat mereka merasa
diperhatikan dan diperdulikan oleh perusahaan. Berdasarkan pengertian motivasi
yaitu suatu kekuatan potensial yang ada didalam diri manusia yang dapat
dikembangkannya sendiri atau dapat dikembangkan dari sejumlah kekuatan dari
luar yang ada berkisar sekitar imbalan materi dan non materi yang dapat
mempengaruhi hasil kerjanya. Selain itu pula bagi pihak perusahaan yakni PT.
Foxconn itu sendiri harus memotivasi para karyawannya lainnya (selain parah
buruh) untuk dapat mengarahkan daya dan potensi mereka agar mau berkerjasama secara
produktif untuk mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan yakni
memenuhi target produksi yang maksimal.
Referensi Kasus :
KATONGO88: The Online Casino Website of KATONGO88
BalasHapusKATONGO88 is an online casino providing top 메리트카지노총판 games, 온카지노 generous promotions 제왕 카지노 and entertainment online. Play slots, blackjack, poker, roulette,