Nama : Ade
Fauzan Adzim A
Kelas : 1PA06
NPM :
10513130
Assalamualaikum Wr. Wb.
Kali ini saya akan membahas tentang
Mitos dari Boneka Teru-Teru Bozu yang konon katanya dapat menangkal hujan,
cerita ini saya ambil dari Masyarakat Jepang.
Nama bonekanya adalah Teru Teru Bozu,
yang artinya Teru = cahaya / terang, Bozu = botak. Ini adalah sebuah boneka
yang dapat dibuat oleh tangan kita sendiri, dari kain putih / tisu. Dan dibuat
sedemikian rupa. Kemudian setelah jadi, boneka ini digantungkan di luar jendela
rumah.
Kata Masyarakat Jepang Boneka ini dipercaya mempunyai
kekuatan magis untuk menangkal hujan.
Ritualnya tidak selesai di sini saja, sewaktu proses menggantungkannya,
ada sebuah lagu semacam mantra dari Masyarakt Jepang.
Berikut liriknya :
てるてるぼうず,てるぼうず明日天気にしておくれいつかの夢の空のように晴れたら金の鈴あげよ
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Itsuka no yume no sora no yō ni
Haretara kin no suzu ageyo
てるてるぼうず,てるぼうず明日天気にしておくれ私の願いを聞いたなら甘いお酒をたんと飲ましょ
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Watashi no negai wo kiita nara
Amai o-sake wo tanto nomasho
てるてるぼうず,てるぼうず明日天気にしておくれもしも曇って泣いてたらそなたの首をちょんと切るぞ
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Moshi mo kumotte naitetara
Sonata no kubi wo chon to kiru zo
Translate:
Teru-teru-bozu, teru bozu
buat besok hari yang cerah
Seperti langit dalam mimpi
jika cuacanya cera Saya akan memberikan Anda bel emas
Teru-teru-bozu, teru bozu
buat besok hari yang cerah
Jika Anda ingin membuatnya menjadi kenyataan
Kami akan banyak minum sake manis
Teru-teru-bozu, teru bozu
buat besok hari yang cerah
Tetapi jika mendung dan anda menangis (hujan)
Lalu aku akan memotong putus kepalamu.
Lagu tersebut ditulis oleh Kyoson Asahara dan disusun oleh Shinpei Nakayama yang dirilis pada tahun
1921. Seperti banyak sajak kanak-kanak, lagu ini dikabarkan memiliki sejarah
yang lebih gelap daripada yang pertama kali muncul. Lirik lagu ini diduga
berasal dari sebuah kisah tentang seorang biksu yang berjanji pada petani di
Jepang untuk menghentikan hujan dan membawa cuaca cerah selama periode
berkepanjangan hujan yang merusak tanaman para petani di Jepang. Setelah ketika
seorang biarawan gagal untuk membawa sinar matahari lalu dihukum mati.
Namun, lain-lain mengenai asal-usul
Teru Teru bozu dipercaya berasal dari tradisi lama ketika Mitos mulai meluas ke
Masyarkat Jepang, hal ini lebih mungkin bahwa “bōzu” dari nama boneka ini tidak
menunjuk kepada rahib Buddha yang sebenarnya, tetapi merujuk ke gambaran bulat,
bukan kea rah botak rahib yang seperti kepala boneka ini, dan “Teru Teru” unsur
komedinya merujuk pada efek cahaya matahari terpantul sebuah kepala botak si
boneka.
Teru teru bōzu menjadi populer selama
periode Edo, anak-anak membuat teru-teru-bōzu dari kertas tisu atau kapas dan
benang/senar dan menggantungkan boneka ini di jendela karena ingin cuaca yang
cerah, dan ritual seperti ini pun sering dilakuan sebelum hari piknik sekolah. Dan
konon, jika boneka ini digantung terbalik dengan kepala berada dibawah, maka efek
kerjanya akan terbalik pula, yang menjadi doa agar trun hujan.
Demikian sedikit cerita Mitos yang saya paparkan dari
Masyarakat Jepang, semoga bermanfaat dan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Sumber Cerita & Gambar :
http://www.exurlz.com/2013/05/cara-menagkal-hujan-ala-jepang.html